SELAMAT BERGABUNG DI KOMUNITAS MUNTOK

Laskar Muntok

Laskar Muntok
Melihat sang pencerah dunia....."KLIK PADA GAMBAR UNTUK MELIHAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN" lebih lanjut......

Salam dari Kami.....

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terciptanya blog ini. Blog ini sengaja kami buat sebagai jembatan informasi berkenaan dengan perjalanan proses PNPM Mandiri Perkotaan yang ada di wilayah dampingan Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Jembatan informasi dan koordinasi, yang memungkinkan tersampaikannya proses pelaksanaan kegiatan, dikarenakan tidak setiap saat kami sebagai pendamping mampu melakukan pertemuan dengan berbagai pihak yang peduli dengan program ini. Program yang diniatkan untuk mengembalikan sesuatu yang hilang, yakni kepedulian dan kebersamaan, bahwa manusia hidup memerlukan jalinan ikatan persaudaraan, terutama peduli terhadap masyarakat dan saudara-saudara kita yang kurang beruntung.

Kami yakin, apa yang kami sajikan ini kurang mampu memenuhi harapan semua pihak. Baik dari segi contents maupun tampilan. Maklum kami juga masih dalam taraf belajar, belajar sambil berproses bersama masyarakat dan berupaya mencari jati diri kesejatiannya hidup merasakan berdampingan dengan kaum minoritas (baca;miskin).

Teriring ketulusan, kami sangat mengucapkan terimakasih kepada masyarakat, pihak pemerintahan (mulai RT, RW, Kadus, Kelurahan/Desa, Kecamatan sampai dengan pemerintahan daerah Kabupaten Bangka Barat) yang sudi menerima kami apa adanya. Melalui rubrik ini setidaknya transfer informasi dapat terjalin diantara kita. Saran dan bimbingan demi kemajuan bersama sangat kami harapkan demi proses pembelajaran kedepan.

Akhirnya rasa sayang dan limpahan terdalam untuk orang miskin yang kami kenal maupun yang kini bertahan hidup. Selamat Berjuang....Katakan Tidak untuk Tidak Peduli kepada kemiskinan..!!!!!

Juli 02, 2009

SILATURAHMI


Oleh : Dodo Pujakesuma

Cuaca sedikit mendung, disertai gerimis kecil yang mengguyur Muntok. Kesibukan tampak di Kantor PU, menjelang acara silaturahmi para pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bangka Barat. Pak Masri selaku Satker Bangka Barat, Pak Syaiful Pudri perwakilan dari Bappeda tengah bersiap memulai acara. Sementara kawan-kawan LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) beserta UP-UP dan Sekretariat serta pihak kelurahan/desa (Lurah dan Kades) juga telah hadir memenuhi ruangan.

Acara dengan agenda utama silaturahmi sekaligus koordinasi yang dihadiri Pak Yudi Fernando selaku Satker Provinsi yang baru, dibuka oleh Pak Masri selaku Satker Kabupaten. Kawan-kawan dari koorkot Bangka, Pak Kasim Machmud (selaku Koorkot) dan Pak Ahmad Apulian (selaku Ass. MK)juga menyempatkan hadir untuk memberikan sumbangsih motivasi dan saran sebagai bagian gerakan bersama masyarakat. Sementara kawan-kawan pendamping (Dodo, Ridho, Heri, Tina dan Hendra) telah ditempat selaku personil ujung tombak kegiatan di lapangan.

Dalam perkenalannya, Pak Yudi Fernando menyampaikan bahwa PNPM Mandiri Perkotaan adalah PEMBERDAYAAN. Sehingga masyarakat diharapkan dengan kemampuannya dan potensinya sendiri untuk mengorganisir dirinya agar mampu keluar dari persoalan. Dimana nantinya hasil tersebut untuk mereka sendiri. Sehigga program ini dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sendiri.

Sementara sebagai pendamping/fasilitator hanya memberikan bantuan teknis dan pendampingan yang suatu saat akan meninggalkan wilayah dampingan. Oleh karena itu, keberdayaan dan kemandirian masyarakat harapannya dapat terwujud.

Pak Yudi Fernando juga menyampaikan, kawan-kawan LKM seharusnya bisa kompak didalam menyelesaikan persoalannya. Kekeluargaan dan silaturahmi harap dibangun dan ditumbuhkembangkan ditataran LKM. Hal ini disampaikan pada saat munculnya pertanyaan dari LKM Tanjung yang mengatakan bahwa setelah pergantian keanggotaan LKM tidak ada penginformasian dana pinjaman bergulir. Keanggotaan yang baru tidak mengetahui sumber dana yang dicairkan ke KSM, sementara LKM sendiri belum mencairkan dala BLM Tahap 1 untuk kegiatan. Disini ada kekurangpahaman LKM bahwa dana bergulir tersebut tidak di rekening LKM, melainkan di rekening UPK. Dan LKM Tanjung juga menyampaikan mengapa belum dapat mencairkan dana padahal menurutnya perencanaan telah dilakukan.

Menjawab hal itu, Pak Yudi Fernando menyampaikan, hal ini seharusnya dapat diselesaikan sendiri di tataran LKM dan soal pencairan dana akan dilakukan koordinasi dengan fasilitator lebih lanjut. Sementara Pak Kasim Machmud dalam presentasinya menyampaikan bahwa capaian kegiatan di masyarakat baru tahap perencanaan program/penyusunan PJM Pronangkis, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal dan RPD kegiatan. Juga disampaikan perkembangan tingkat kinerja pembukuan sekretariat LKM dimana Tanjung, Air Belo dan Air Putih dalam posisi tidak memadai karena belum dicatatkannya proses pembukuan sampai dengan status Juni 2009.

Tingkat perkembangan kegiatan ekonomi bergulir diseluruh wilayah dampingan dalam kriteria "tidak memadai" dikarenakan rendahnya tingkat pengembalian dan proses pencatatan yang belum sesuai dengan mekanisme yang ada.

Dalam diskusi lebih lanjut, kawan-kawan LKM menyampaikan sampai dimana tanggungjawab LKM setelah pergantian kepengurusan (LKM Tanjung dan Belo Laut), bagaimana jika kedepan terjadi perubahan kegiatan (LKM Sungai Baru), dan berkaitan dengan dana BLM Tahap 2 di Desa Air Belo dan Air Putih.

Pak Kasim Machmud, Pak Yudi Fernando dan Pak Masri, menanggapi pertanyaan dari LKM tersebut, bahwa tanggungjawab pelaksanaan kegiatan adalah tanggungjawab bersama namun jelas pembagiannya yang dibuktikan dengan berita acara serah terima jabatan kepengurusan. Sehingga tidak membebani kepengurusan yang baru karena ada kejelasan pembagian tanngungjawab tersebut. Berkenaan dengan adanya perubahan kegiatan kedepan, masyarakat menyediakan berita acara perubahan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Jadi ada dasar mengapa perubahan kegiatan itu terjadi di masyarakat. Sementara berkaitan dengan dana BLM Tahap 2 untuk Air Belo dan Air Putih masih dalam tahap pembahasan dan rencananya pihak Satker Provinsi akan berupaya membantu memfasilitasinya.

Pak Syaiful Pudri, selaku perwakilan dari Bappeda menyampaikan bahwa PNPM Mandiri Perkotaan ini kurang menggigit. Apakah ini karena kurang pendampingan atau bagaimana? Sebuah realita sekaligus tantangan bagi pendamping untuk mewujudkan hal itu.

Disadari atau tidak memang kondisinya seperti itu, dan itu adalah realita yang terjadi di masyarakat. Pergantian personil dan mobilisasi faskel yang terlambat membuat proses yang ingin dibangun juga sedikit mengalami kendala. Demikian penyampaian faskel yang diwakili oleh Dodo.

Dodo juga menambahkan, bahwa personil faskel yang selalu berubah, dan komposisi pendamping yang baru di Muntok awal februari 2009, memerlukan waktu untuk membuat semuanya berjalan normal. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan ditelusuri, diantaranya pemberkasan administasi masyarakat yang masih belum memadai dengan ditandainya pencatatan yang baru sampai bulan agustus 2008. Bukannya menjustifikasi atau mencari kebenaran, proses penelusuran dan pembenahan memerlukan waktu. Belum lagi penelusuran berkas Sungai Daeng yang ada di Kejaksaan sejak Agustus 2008. Namun alhamdulillah berkas tersebut dapat diambil setelah dilakukan konfirmasi dan klarifikasi ke kejaksaan. Disamping itu pembenahan dan pendampingan kepada UPK sebagai pengelola dana bergulir, mengingat proses pencatatan dan tingkat pengembalian yang belum memadai, meskipun faskel ekonomi baru di mobilisasi pertengahan april 2009. Ini hal yang dilematis manakala capaian kegiatan lapangan dituntut perfect, namun persoalan administrasi beberapa bulan yang lalu (jauh sebelum personil ini mendampingi Muntok) juga memerlukan pembenahan dan pendampingan serta penelusuran lebih lanjut. Begitu tanggapan Dodo sebagai perwakilan fasilitator pendamping Muntok.

"Mungkin saya (sebagai koordinator tim) yang kurang maksimal menerapkan strategi serta memimpin kawan-kawan melaksanakan pendampingan di masyarakat. Ini tantangan dan semoga dengan personil baru ini kami mampu melakukan harapan-harapan itu", begitu akhir penyampaian Dodo sebagai fasilitator.

[+/-] Selengkapnya...

Juni 14, 2009

13 TERPILIH



Liputan Khusus Tim Fasilitator Muntok


Dalam mekanisme dan tatacara sebuah keorganisasian masyarakat, ada satu yang harus dijunjung tinggi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan, ikrar suci masyarakat yang tertuang dalam kesepakatan, yakni anggaran dasar pendirian organisasi tersebut. Bukan aturan orang lain, bukan pula karena petunjuk teknis dan pelaksanaan ataupun juga bukan ka-rena tuntutan program. Melainkan karena ikrar dan kesepakatan saat pertama kalinya ke-organisasian itu didirikan. Hal itu adalah landasan dan ikrar suci masyarakat, untuk sepakat melakukan pemilihan keanggotaannya setiap sekian tahun sekali. Masyarakat memang ha-rus terus diajak berpikir mengkritisi kondisinya sendiri, bukan didikte sesuai keinginan kita. Ten-tunya dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan local.


Inilah yang sedang kami alami. Pendamping sebuah program yang terselubung dalam tim, mencoba mengambil langkah yang tidak bertentangan dengan aturan program namun tetap menghargai sisi kemanusiaan yang telah ada di masyarakat. Dengan berakhirnya masa bakti BKM dan atas landasan anggaran dasar, maka pemilihan ulang sebagai alter-native cara untuk menumbuhkan kaderisasi keanggotaan dan menjaga ritme motivasi ma-syarakat. Namun terkadang dan parahnya, kita terjebak dalam tirani teoritis dan tidak mampu mengambil inisiatif untuk memodivikasi sebuah aturan dengan tetap berpedoman pada induk pedoman pelaksanaan. Ini akan kuceritakan kawan, bagaimana sebuah pro-ses itu tetap berjalan tanpa sebuah tendensi dan motivasi apapun.


Setelah penjaringan utusan warga di tingkatan basis, dan sesuai dengan kesepakatan se-mula, maka prosesi pemilihan Pimpinan Kolektif LKM Tingkat Desa dilakukan, tepatnya tang-gal 22 Februari 2009 dan dimulai pukul 19.30 WIB.


Menyusuri lengangnya malam dengan terpaan dinginnya hembusan udara perbukitan, menciutkan tubuh kami yang ringkih. Dalam kondisi yang tak wajar dan normal ---antara kondisi raga yang hampir limbung dan amunisi yang tak terjamah---, mengingat tak ada waktu untuk beristirahat, kami menembus kegelapan berubah bentuk menjadi kelelawar malam, meliuk-liuk di jalanan perbukitan, menuju suatu wilayah yang didalamnya terdapat sumber daya mempuni yang tak terlihat oleh kasat mata, tak tersentuh oleh telapak tang-an, namun hanya dapat dirasakan dengan getaran jiwa, dengan entimen. Tak kurang dua puluh kilometer, kami meliuk-liuk dengan cengkraman dingin dan bertempur melawan kon-disi kami sendiri untuk sebuah fasilitasi. Sebuah pertaruhan untuk sebuah maha karya tingkat tinggi, pemberdayaan sejati. Air Limau sebagai tujuan kelelawar-kelelawar malam ini. Un-tuk menemukan sari pati manisnya kehidupan dalam balutan hati pendampingan.


Meskipun tanpa breafing yang cukup, masyarakat mampu menghandle sebuah prosesi de-ngan tingkat kejelian tinggi. Prosesi pemilihan Pimpinan Kolektif LKM yang dipimpin Pak Saimi terlihat sempurna meskipun keterlibatan kaum perempuan minim. Mulai dari pembukaan, pembacaan dan pengesahan anggaran dasar, pengesahan tata tertib pemilihan, prosesi pemilihan sampai dengan perhitungan suara berjalan diluar dugaan. Tanpa sedikitpun campur tangan dari pendamping (fasilitator), mereka mampu melaksanakannya sendiri, dan hampir sempurna. Candaan dan karakter masyarakat yang low profile menambah sisi kekeluargaan diantara mereka. Pesan singkat yang mereka tanamkan adalah : begini saja kok repot.


Sesuatu yang sederhana, namun mempunyai makna sejuta cerita. Melakukan segala sesu-atu dengan tekad dan niat mempermudah. Menilai sesuatu tidak terlalu rumit meski sebe-narnya rumit, menilai sesuatu dengan kacamata kemudahan dan menjadi hal yang seder-hana. Inilah pembelajaran kami dari sini. Dari daerah wilayah dampingan kami yang paling ujung, yang didalamnya tersampaikan pesan singkat, mereka sudah bisa mandiri. Suatu hal yang belum dimiliki daerah dampingan kami lainnya, meskipun tetap memerlukan pen-dampingan ekstra untuk menggali lebih dalam lagi potensi yang mereka miliki.


Dengan keterlibatan Pak Kades yang bersahaja meskipun pendiam, membuat pertemuan malam ini terasa lebih bermakna. Beliau turut serta sebagai panitia pemilihan, memberikan motivasi kepada warganya untuk tetap semangat dan bekerja keras. Simple dan se-derhana namun mempunyai makna yang begitu dalam. Hal yang sama sekali tak kita sangka, ketika selesai pemilihan dan mulai memasuki acara perhitungan suara, tiba-tiba ada penyisipan acara penyampaian pesan dari keanggotaan BKM yang terdahulu. Pada-hal tidak ada dalam susunan acara yang dibacakan diawal acara.


Betapa pentingnya melindungi keberadaan orang miskin jika kita tidak mau tergolong da-lam orang-orang yang mendustakan agama. Luar biasa kawan…..!!!!! Pembelajaran sebe-sar ini kita dapat di sini (baca; Air Limau), yang masyarakatnya menjadi bagian minoritas di kehidupannya. Malu dan sangat malu kita, jika sampai menelantarkan mereka. Pembelaja-ran yang akan kita ingat sebagai media perenungan kita bersama, bahwa mereka tanpa tendensi apapun.

Kenapa dikatakan tanpa tendensi? Orang bisa saja memberikan pesan sebagai bagian dari menarik simpati dan media kampanye untuk sebuah prosesi pemilihan ini. Mereka bisa saja melakukannya sebelum sesi acara pemilihan dimulai. Namun apa yang mereka laku-kan? Mereka memberikan saran dan masukan serta wejangan disaat telah selesainya sesi pemilihan dan bersiap-siap memasuki sesi perhitungan suara. Sungguh luar biasa…, pem-belajaran lagi yang kita dapatkan disini kawan….!!!!


Bahwa keanggotaan sebagai LKM bukanlah sesuatu yang menjadi ajang yang diperebut-kan. Namun sebagai ladang amal dan ibadah, kita tidak mendapatkannya di dunia mela-inkan nanti di akhirat, tentunya dengan keikhlasan, begitu pesan singkat yang disampaikan BKM terdahulu sebelum sesi perhitungan suara.

Tertib, teratur dan prosedural. Inilah pembelajaran yang kita dapatkan disini. Ditengah ma-lam dengan hentakan dan pelukan angin malam yang menciutkan raga kami, namun me-lecutkan semangat yang membahana saat melihat motivasi masyarakat yang tanpa te-deng aling-aling ini. Semoga apa yang dilakukan malam ini sebagai langkah awal perja-lanan kedepan. Perjalanan dengan segala lika-likunya seperti perjalanan kami menuju ke wilayah ini, meliuk-liuk, tak jarang menikung tajam untuk kemudian lurus kedepan.


Sesi terakhir setelah perhitungan suara selesai, dilanjutkan pelantikan oleh Pak Kades. Hanya dengan penjelasan sedikit dari kami dan itupun dadakan, beliau begitu sempurna memba-ngun motivasi ke 13 anggota terpilih. Kesediaan, keikhlasan dan kerja keras, begitu yang beliau sampaikan. Sampai dengan pemilihan koordinator LKM yang sangat demokratis.


Selamat Air Limau. Engkau mutiara terpendam yang memberi pelajaran berharga bagi ka-mi manusia-manusia angkuh ini. Manusia-manusia yang hanya hafal konsep dan terlalu teks book ini, yang tidak tahu arti kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Sekali lagi selamat dan dan di pundakmulah amanah masyarakat disematkan. Jaga dengan hati, lan-dasi dengan nurani, tumbuhkan rasa mengabdi, untuk menjadi LKM Mandiri. Allah SWT beserta hambaNya yang ikhlas mengabdi pada kegiatan kemanusiaan.






[+/-] Selengkapnya...